Sunday 24 November 2013

LAYANG CAANGNA HIRUP

Seratan ieu pikeun sakabéh manusa anu butuh kana didikan jeung atikan hiji élmu pikeun nganyahokeun makna-makna jeung omongan anu ngandung hikmah. Sarta panungtun supaya éta manusa téh bisa paham kana bebeneran jeung jadi pinter. Gunana ogé pikeun nangtungkeun kaadilan jeung kajujuran kana dirina. Muka kana kapinteran diri pikeun manusa nu pinuh ku pangalaman jeung panemu jeung ngajarkeun kawijakan pikeun anu ngarora. Muga-muga jadi hiji kahadéan, di mana nu aranom gé diajar kana bab kawijakan diri jeung meunang bahan babandingan anu hadé pikeun ngarti jeung ngahartikeun dina babngajalankeunn hirupna anu pinuh ku rupa-rupa pasualan. Muga-muga paribasa jeung siloka manusa nu wijak ieu bisa nungtun balaréa ka jalan anu dipikaridho ku dirina jeung Gustina, sieun kana salah jeung hayang manggih anu bener. Manusa nu bodo moal beuki kana mikir jeung ngahinakeun kana jalan nu bener. Moyok kana didikan diri. Sarua jeung mopohokeun kana nu aya dina jero dirina nyaéta hiji rasa nu mulya. Pinuh ku lautan élmu jeung ma’rifatna diri nu hakiki. Saeutik kudu mahi loba kudu nyésa, mun mahi pikeun diri aya nyésa pikeun sasama, nyanggakeun sadaya-daya teu rék ngaku teu rék ngaboga-boga, mun dekil sing manggih cai, mun lapar sing manggih dahareun, galah cedek papas runcing moal rék leuleuwiheun, mun ala kadarna caang damar sing jadi panggeuing kundangeun urang saréréa, ulah nafsu diakhératna ulah nafsu di alam dunyana, salamet sakawasana langgeung salalawasna atining hurip.

Cag.

Sydney b25 Nopember 2013.
Ki Dr. H. Ihwan Natapradja.

Friday 8 November 2013

BAHASAN HIJAB - Bagian 3

III. MENYINGKAP HIJAB HATI

Salah satu cara untuk menyingkap hijab hati adalah dengan:
1) Menuntut dan mengamalkan Ilmu, orang berilmu ditinggikan derajatnya oleh Allah s.w.t.: Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al Mujadilah, 58:11)

2) Memerangi hawa nafsu
Hati harus selalu dikuasai oleh ingat kepada Allah, niscaya akan lepas dari pengaruh setan. Jika nafsu sudah mengalahkan hati, maka ia dapat mengahalau hakikat dzikir, mengeluarkannya dari substansi hati. Akhirnya hati menjadi kosong untuk kemudian dikuasai oleh hawa nafsu. Hati orang yang takwa bebas dari hawa nafsu.

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku. Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Yunus, 10:53)

3) Tidak berbuat syirik:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan (Allah) mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
(Q.S. An Nisa’, 4:48).

4) Mendekatkan diri dengan Allah.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntung.
(Q.S. Al Maidah: 35)

IV. HIJAB ANTARA ALLAH DAN MANUSIA

1. Terhijab Kegelapan Murni: orang yang demikian disebut Mulhid atau Atheis, mereka tidak beriman kepada Allah dan mengutamakan kehidupan dunia di atas kehidupan akhirat. Mereka Tidak memiliki pengetahuan pencerapan kesadaran dirinya atau gambaran tetang dirinya mengalami kehidupan hewani

Orang yang demikian antara lain:
a. Memenuhi dirinya dengan ambisi, nafsu, kesenangan.
b. Memenuhinyan dengan kekuatan, arogansi.
c. Senang akan kakayaan, kemakmuran dan kebendaan.
d. Senang akan kemasyhuran, kepopuleran.

Firman Allah:
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? (Q.S. Al Furqan, 25:43)

2. Terhijab Cahaya dan Kegelapan: orang yang demikian terhijab panca-inderanya, khayalinya dan akalnya baik oleh cahaya ilahi yang bercampur dengan kegelapan. Mereka berperilaku atau sebagai Penyembah Berhala, Penyembah Keindahan, Penyembah Benda, Penyembah Cahaya, Penyembah Cahaya & Kegelapan 

KEGELAPAN DARI PANCA INDERA antara lain:
a) Penyembah berhala: mereka yang membuat tuhan sendiri, membuat sesembahan sendiri, seperti patung, arca, benda-benda berbentuk makhluk lainnya.
b) Penyembah keindahan: mereka yang menyembah, makhluk ciptaan Allah seperti: pohon, bunga-bunga, gunung, sungai, batu dlsb.
c) Penyembah Benda, maksudnya benda yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia, misalnya : Astrologi.
d) Penyembah Cahaya: mereka yang meyembah matahari, bulan, bintang dan sebagainya.
e) Penyembah cahaya dan kegelapan: menduakan Tuhan.

Firman-firman Allah mengenai hal ini antara lain:
Dan (begitu pula) Aku memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al Qur'an) pada permulaannya, dan Aku biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat. (Q.S. Al An’am, 6:110)

Dan Allah-lah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.(Q.S, Al Mu’minun, 23:78)

Mereka itulah orang-orang yang dila`nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.(Q.S. Muhammad, 47:23)

KEGELAPAN DARI KHAYALI
a) Mujassimah, maksudnya orang yang mewujudkan Tuhan.
b) Karramiyah, mereka yang menafsirkan atau menganggap Tuhan secara Harfiah.


3. Terhijab Cahaya Murni/Cahaya Ilahi.
a) Orang yang mengetahui makna siffat Allah s.w.t., seperti kalam, wadah, qudrat dan ilmu tetapi enggan mendefinisikannya, hanya ingin mentafrikan saja.
b) Orang yang lebih maju dan tingkatannya lebih tinggi adalah yang mengetahui bahwa adanya malaikat penjaga, pendamping dan penyaksi utusan Allah.
c) Orang yang tingkatnnya setinggkat lebih tinggi lagi yaitu yang menghambakan dirinya dan pelayanan ibadahnya kepada Allah.
d) Orang yang terbakar oleh cahaya Allah, mereka sampai pada peringkat akhir akan tetapi melupakan diri sendiri sebagai hamba Allah.
e) Mereka ini tertutup indera, khayali dan akalnya, enggan mendefinisikan secara langsung,

Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan daripada-Nya. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.(Q.S. Al Qasas :88).

1. Mereka itu orang yang kesimpulan akalnya salah dan perkiraan analogisnya keliru serta diliputi kegelapan.

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (Q.S. At Taubah, 9:32)

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?" Perhatikanlah, bagaimana Aku berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Ku), kemudian mereka tetap berpaling (juga). (Q.S. Al An’am, 6:46)

Dan sesungguhnya Aku telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Aku belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Aku telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya. 
(Q.S. Al Ahqaf, 46:26).

V. TINGKATAN PEMAHAMAN MANUSIA 

Untuk menghilangkan hijab tadi ada tiga tingkatan manusia yaitu mereka yang hanya mengetahui zhahir saja, tidak mengetahui makna batiniyah dan yang insan kamil.

1. Insan Kamil yaitu manusia sempurna yang cahaya ilmunya tidak menyebabkan padamnya ketulusan (waka’) sikapnya di hadapan Allah s.w.t. Mereka tidak melampaui batasan apapun di antara batasan-batasan syariat.
2. Hasyawiyah, orang yang tidak mengetahui makna bathiniyah yaitu rahasia di balik sesuatu.
3. Bathiniyah, mereka yang hanya mengetahui segala yang zhahir atau nyata (kongkrit) saja.
Firman Allah: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan (Allah) memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Q.S. Al Nahl, 16:78).

VI. HIJAB AKAL

1. Khayal
2. Prasangka yang keliru.

Salah satu hijab akal antara lain dengan melemparkan khayalan ke dalam hati, khayalan tetang Allah s.w.t. yang berupa khayalan-khayalan yang tidak mungkin melekat pada diri Allah, sehingga dapat menjadikan ia kafir atau akhli bid’ah. Ia mengira bahwa khayalan-khayalan tersebut adalah bentuk ma’rifat dan persaksian dengan mata hatinya, ia mengira bahwa ketersingkapan itu adalah berkat kecerdasan dan kelebihan akalnya.

Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Rabbana, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin". (Q.S. Al Ahzab, 32:12).

Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Aku singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam. (Q.S. Qaf, 50:22)

Semoga bermanfaat
.
Sydney, 6 Nopember 2013
Ki H. Dr. Ihwan Natapradja.



Tuesday 5 November 2013

GUGURITAN: "MAPAG MUHARAM"

Duh Muhammad, kumaha paraosan pangerea sabada 13 taun dakwah tapi ditolak di lembur kuanjeun malahan dihina ku para karabat?

Duh Muhammad, 13 taun ngemban amanah ari nu kahontal mung saurang murid sareng ayana ancaman nu rék ngarogahala, naha teu ngaraos gagal?

Ya Muhammad, jungjunan abdi sadaya, naha teu kuciwa salami 13 taun seueur jalmi anu nolak risalah tibatan tumut ka pangeresa?

Ya Muhammad, panutan abdi sadaya, naha kénging abdi neuleuman qolbu pangeresa nalika rerencepan miang ka Madinah? Kumaha paraosan pangeresa harita?

Aduh Muhammad. Naon anu diraraoskeun ka pangeresa nalika miang ngantunkeun sadérék anu nuju kulem tibra dina ranjang nganggo simbut pangeresa? Kumaha pinasibeun Ali?

Ya Muhammad, naha émut pangeresa badé meuntasan padang-keusik sareng gunung batu anu tarahal, sababara dinten kanggo ngajugjug Yatsrib? Naha henteu serah bongkokan baé? Oh Muhammad, sakali deui, naha pangeresa henteu serah bongkokan?

Naha pangeresa bet milih neraskeun risalah ku jalan hijrah ka Yatsrib?

Muhammad, haréwoskeun ka abdi, kahariwang sareng kasedihan naon nu kantos diraraoskeun ku pangeresa nalika nyumput di guha sareng Abu Bakar bari dikepung musuh.

Muhammad panutan abdi, kumaha waleran pangeresa nalika aya nu nganggap yén hijrah téh ngan ukur panglumpatan jeung kagagalan? Naha teu ngaraos kaganggu?

Muhammad, tungtun panangan abdi, naha pangeresa kantos ngaraos mangmang sareng putus asa nalika wengi-wengi anu tiis di padang-keusik ka Yatsrib?

Muhammad panutan abdi, rangkul abdi, haréwosan abdi, naha pangeresa kantos ngaraos was-was, kana bebeneran sareng jangjiNa nalika diparéntah ngantunkeun Mekah?
Muhammad panutan abdi, naha aya cisoca anu nyakclak nalika pangeresa nyawang Kabah ti katebihan saterasna ngantunkeun ka Yatsrib?

Muhammad panutan abdi, sateuacanna kumna jalmi percanten ka pengeresa, tapi sabada kénging wahyu pangeresa disangki gélo. Naha henteu handeueul pangeresa tos percanten ka AnjeunNa?

Muhammad panutan abdi, sarébu lima ratus taun parantos ngalangkung, naha aya cara sanés kanggo mikawanoh paraosan galura qolbu nalika angkat hijrah? Atik abdi, ya Rasul!

Muhammad panutan abdi, wartosan abdi ka mana abdi kedah hijrah? Sareng kanggo naon?

Padepokan Pakujajar, 1 Muharam 1435 H
Ki H Ihwan Natapradja


Saturday 2 November 2013

BAHASAN HIJAB - BAG -2

I. ARTI HIJAB 
Hijab adalah tabir yang menutupi mata dan hati sehingga menghalangi jalan untuk mencapai kenikmatan, karena barang siapa “yang buta hatinya di dunia ini, niscaya di akhirat nanti ia akan lebih buta pula dan lebih tersesat dari jalan yang benar " (Q.S.-Al Isra, 7:72), ..maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.(Q.S.-Al Haj, 22:46).

II. JENIS HIJAB
Hijab dapat menghalangi kemampuan dari pada
1. Mata
2. Telinga
3. Hati

Manusia yang terkena hijab sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an adalah:
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.(Q.S. Al Baqarah, 2:7-8). Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar). 
(Q.S. Al Baqarah, 2:17-18)

Kesimpulannya: mereka yang terhijab mata, telinga dan hatinya, Allah jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.(QS.-7:179). Bagi orang yang sudah terhijab baik mata, telinga dan hatinya sukar untuk diperingatkannya, karena Allah telah menguncinya, hanya dengan hidayah Allah s.w.t. saja mereka akan mendapatkan petunjuk seperti dijelaskan dalam ayat-ayat berikut ini:

Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari kesesatannya. Dan kamu tidak dapat memperdengarkan (petunjuk Allah) melainkan kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat- Ku, mereka itulah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).(Q.S., Ar Rum, 30:53). Dan Aku adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Aku tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.(Q.S. Yasin, 36:9). Dan jikalau Aku menghendaki pastilah Aku hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah mereka dapat melihat (nya). (Q.S. Yasin, 36:66)

Bila hijab telah tersingkap maka terbukalah mata dan hatinya lalu manusia itu akan menemukan ketajaman tajali-nya. Apa tajali itu?

TAJALI adalah:
1. Manifestasi dalam bentuk rupa dan warna.
2. Manifestasi dalam perbuatan, tindakan dan kejadian.
3. Penzahiran dalam sifat. 
4. Penzahiran dzat.

(bersambung)
Sydney, 2 Nopember 2013.
Ki H. Dr. Ihwan Natapradja.