Thursday, 11 July 2013
Meningkatkan Nilai Puasa.
Basahi lidahmu dengan Dzikrullah.
Dzikrullah adalah indikator hidupnya mati.
Dzikrullah adalah peristirahatan bagi jiwa. Seorang Tabi’in mengatakan,
“Sesungguhnya di dunia ini ada surga. Orang yang belum memasuki surga dunia, tidak masuk ke dalam surga akhirat. Surga dunia itu adalah dzikrullah.”
Pelihara tiga kesempatan dalam berzikir:
1. Dzikir pagi dan sore. Paling tidak dzikir yang tersusun dalam kumpulan doa al Matsu’rat (oa-doa yang berasal dari Rasullah) yang tidak lebih memakan waktu dari 15 menit. Imam Nawawi mempunyai pandangan, “Tidak ada orang yang ritun memelihara dzikir pagi dan sore kecuali ia orang yang bertakwa.” Salah seorang salafushalih yang lain mengatakan, ” Dzikir bagi seorang mukmin ibarat air bagi ikan.”
2. Dzikir pada hal-hal tertentu. ketika masuk dan keluar rumah, ketika menaiki kendaran, ketika makan, ketika tidur dan sebagainya.
3. Dzikir hati. Dengan kata lain adalah tafukkur, memikirkan kejadian langit, bintang, matahari, bulan, gunung, laut, bulan, dan berbagai fenomena alam lainnya. Sikap ini akan semakin memantapkan keimanan didalam hati. Lalu menumbuhkan kepasrahan kepada Allah SWT.
Keuntungan:
Ampunan dan memperberat timbangan amal shaleh yang hanya diperoleh dalam hitungan menit bahkan detik.
Rasulallah SAW bersabda, “Bersuci itu separuh dari keimanan. Mengucapkan “alhamdullilah” itu memenuhi timbangan, mengucapkan “Subhanallah” dan “Alhamdullilah” memenuhi apa yang ada antara langit dan bumi.” (HR Bukhari)
Dinaungi oleh malaikat, berarti mendapat perlindungan dan rahmat dari Allah SWT.(HR Bukhari)
Ketenangan hati dan kesenangan jiwa. Allah SWT berfirman, “Ketahuilah, bahwa dengan dzikirullah itu akan menenangkan hari.” (QS.Ar Ra’d:28)
(Ki H. DR. Ihwan Natapradja, Sydney, 3 Ramadhan 1434 H).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No comments:
Post a Comment